Mahasiswa IPB Cirebon, Charmelia Nuraini berhasil lolos menjadi salah satu finalis Lomba Penulisan Policy Brief Beneran Berdampak 2025. Ia lolos untuk kategori Mahasiswa Sederajat dalam kompetisi yang tergelar oleh Kementerian Dalam Negeri dan lembaga kepemudaan bernama Beneran Indonesia.
Meli, sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa Lomba Penulisan Policy Brief atau ringkasan kebijakan publik itu terrdapat 630 peserta dari seluruh Indonesia. Dalam kompetisi tersebut, para peserta untuk menyusun ide kebijakan yang konkret dan juga relevan. Serta kebijakan yang bisa memberikan dampak nyata bagi bangsa dan juga negara dengan tetap mengangkat nilai nilai bela negara.
Adapun tema besarnya mengangkat tentang Aktualisasi 5 Nilai Dasar Bela Negara Melalui Gagasan Kebijakan Anak Muda untuk Indonesia Tangguh.
“Beneran Berdampak 2025 ini adalah sebuah ajang nasional yang bukan hanya lomba menulis tapi juga sebagai ruang belajar. Selain itu ruang diskusi dan juga mentoring bagi anak-anak muda se-Indonesia untuk mengasah kepedulian dan juga kemampuan advokasi kebijakan,” jelasnya.
Meli sendiri mengusung gagasan berjudul Suara Lokal di Era Digital; Strategi Promosi Budaya sebagai Aktualisasi Bela Negara Anak Muda. Ringkasan ide kebijakan publik tersebut, membawanya masuk ke jajaran 12 besar finalis Beneran Bergerak 2025.
Keberhasilan Meli lolos sebagai finalis Beneran Bergerak 2025 tentunya sangat membanggakan bagi IPB Cirebon. Mengingat kampus tersebut menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta yang perwakilannya lolos ke jajaran 12 besar.
“Senang dan juga bersyukur rasanya campur aduk campur aduk banget, antara bangga terharu terus juga tertantang karena saya bisa membawa nama kampus untuk bisa bisa melanjutkan ke tahap final,” ungkapnya.
Setelah dinyatakan lolos sebagai finalis, Meli pun akan mengikuti sejumlah tahapan. Diantaranya adalah tahapan mentoring yang diberikan oleh tokoh-tokoh muda inspiratif. Lalu dilanjutkan dengan penulisan policy brief versi final, sekaligus seleksi 6 besar. Hingga pembuatan presentasi untuk babak akhir.
“Harapan saya tentu bisa masuk 6 besar. Bahkan kalau bisa menjadi juara. Tapi lebih dari itu saya ingin juga Ide yang saya tuliskan itu benar benar bisa terdengar dan pertimbangan oleh pembuat kebijakan,” ujarnya.
“Saya juga ingin bisa membawa nama Institut Prima Bangsa Cirebon lebih terdengar pada tingkat nasional sebagai kampus yang punya mahasiswa aktif kritis dan juga berdampak,” pungkasnya.